Rabu, 28 Oktober 2015

format hasil penelitian

download


FORMAT PROPOSAL PENELITIAN


A. Sampul depan

 












































































































FORMAT PROPOSAL PENELITIAN


A.         Judul Penelitian (singkat, padat, jelas menggambarkan variable yang akan diteliti)

B.         Latar belakang (menjelaskan pentingnya penelitian dilaksanakan)

C.         Masalah penelitian (berisi rumusan masalah yang akan diteliti)

D.         Tujuan penelitian (rumusan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian)

E.          Signifikansi atau manfaat penelitian (menyebutkan manfaat teoretis dan atau manfaat praktis penelitian)

F.          Kajian literatur (menjelaskan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian)

G.         Definisi operasional (bila perlu)

H.         Hipotesis (jika ada)

I.             Metode penelitian (menguraikan rancangan penelitian, sampel, metode pengumpulan data, sumber data, teknik analisis data)

J.            Anggaran penelitian

K.         Jadwal penelitian (berisi uraian rinci mengenai bulan dan langkah-langkah kegiatan dari awal hingga akhir penelitian)

L.          Daftar pustaka (menggunakan pustaka mutakhir)

 
 





















































FORMAT HASIL PENELITIAN


A. Sampul depan






HASIL PENELITIAN





JUDUL PENELITIAN



OLEH:
NAMA PENELITI (KETUA)
NAMA ANGGOTA











NAMA JURUSAN/FAKULTAS
NAMA PERGURUAN TINGGI
TAHUN



 
 


















































A.     Sistematika laporan hasil penelitian (disesuaikan dengan format jurnal yang diacu)
I.                    Judul
II.                 Abstrak & kata kunci (3—5 kata/frasa)
III.               Pendahuluan (termasuk masalah dan tujuan)
IV.              Metode penelitian
V.                 Hasil dan diskusi
VI.              Penutup (simpulan dan saran)
VII.      Daftar Pustaka
                        Lampiran-lampiran
     
Judul
a.       Ditulis singkat dan cukup spesifik memaparkan variabel-variabel yang diteliti. Jangan terlalu panjang (maksimal 20 kata).
b.      Jangan menggunakan singkatan yang bersifat umum dan jargon.
c.       Berbentuk frasa.

Nama penulis
a.       Tidak menggunakan titel.
b.      Usahakan nama tidak disingkat.

Abstrak dan kata kunci
a.       Singkat (kurang lebih 250 kata)
b.      Dibuat dalam satu paragraf.
c.       Memuat tujuan penelitian, lingkup, metode, hasil, simpulan dan kemaknawiannya.
d.      Tanpa acuan atau tabel dan pustaka.
e.       Tanpa singkatan atau akronim kecuali yang sudah baku.

Pendahuluan
Disesuaikan dengan jurnal yang dituju.
Umumnya, terdiri dari latar belakang, tujuan, kajian riset terdahulu secara ringkas.

Metode
Mencakupi populasi dan sampel, teknik mengambil data dan mengolah data.

Hasil dan pembahasan
a.       Ada yang menyatukan hasil dan pembahasan; ada pula jurnal yang memisahkan hasil dan pembahasan (lihat lagi pedoman jurnal yang diacu).
b.      Paparkan rujukan atau acuan pada penelitian sebelumnya untuk membandingkan hasil yang diperoleh dalam penelitian.

Penutup
a.       Ungkapkan jawaban tujuan penelitian dalam bagian ini.
b.      Usahakan tidak berbentuk penomoran atau butir-butir.
c.       Berikan saran atau rekomendasi.


Daftar Pustaka
a.       Mengikuti acuan dari jurnal yang dituju.
b.      Pustaka dari penelitian di jurnal mempunyai bobot lebih tinggi daripada dari text book.
c.       Diurutkan secara alfabetis.
d.      Tidak bernomor urut.
e.       Harus berisi nama-nama yang tertera dalam acuan di dalam teks.




 
 












 

Perubahan Sosial Budaya

Perubahan Sosial Budaya ~ Kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan. Kita yang dahulu kecil tanpa tahu apa pun, kini tumbuh dewasa. Kematangan fisik dan intelektual kita bertambah. Begitu pun, kehidupan masyarakat. Keadaan masyarakat senantiasa mengalami perubahan, perkembangan, dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosial dinamakan perubahan sosial budaya. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahas mengenai Perubahan Sosial Budaya, semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.


B. Proses Perubahan Soaial Budaya

Tahukah kamu, bagaimana suatu perubahan sosial budaya terjadi dalam masyarakat? Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat umumnya dilakukan melalui akulturasi, asimilasi, dan difusi.

  1. Akulturasi
    Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara selektif dan sebagian lain berusaha menolaknya.

  2. Asimilasi
    Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya yang lebih dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap budaya masih memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, identitas budaya dari setiap budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya.

  3. Difusi
    Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya 

Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut.
  • Kontak dengan kebudayaan lain.
  • Sistem pendidikan yang maju.
  • Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju.
  • Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
  • Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka.
  • Keadaan masyarakat yang majemuk.
  • Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
  • Orientasi hidup ke masa depan.
  • Senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan, artinya tidak mudah menyerah pada keadaan.

2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Kamu sudah tahu faktor apa saja yang menjadi pendorong perubahan sosial budaya. Nah, tahukah kamu, faktor apa saja yang menjadi penghambat perubahan sosial budaya? Sekarang, kamu akan belajar beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat perubahan (rasistance to change) sosial budaya dalam masyarakat yaitu sebagai berikut.
  • Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
  • Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
  • Dalam masyarakat terdapat kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest).
  • Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
  • Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi.
  • Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
  • Hambatan yang bersifat adat dan kebiasaan.
  • Adanya anggapan bahwa pada hakikatnya hidup ini buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Semoga penjelasan di atas tentang Perubahan Sosial Budaya di atas bisa menambah wawasan sobat sekalian dan tentunya bisa bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa Like dan Share ya sobat. Terima kasih... ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
 

Bentuk - bentuk Perubahan Sosial Budaya

Perubahan – perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk sebagai berikut.

1.     Dilihat dari proses/waktu
1.      Perubahan secara lambat (evolusi)
Perubahan evolusi adalah perubahan yang berlangsung lama dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa ada tekanan terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena rakyat berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keperluan – keperluan, dan kondisi – kondisi baru yang timbul mengikuti perubahan masyarakat.
Contoh : Perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern
2.      Perubahan secara cepat (revolusi)
Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung relative cepat dan mengenai dasar – dasar atau sendi – sendi pokok kehidupan masyarakat.  Di dalam revolusi, perubahan – perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu.
Secara umum, revolusi dapat terjadi apabila terdapat hal-hal seperti berikut ini.
·          Harus ada keinginan untnk mengadakan suatu perubahan. Hal ini terjadi karena di masyarakat terdapat perasaan tidak puas terhadap suatu keadaan sehingga ada keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan dari keadaan tersebut.
·          Adanya seorang pemimpin atau kelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
·          Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat tersebut, untuk kemudian meneruskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat untuk dijadikan program dan arah bagi gerakan masyarakat.
·          Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan tujuan gerakan revolusi kepada masyarakat.
·          Harus ada momentum (pemilihan waktu yang tepat) untuk terjadinya revolusi.
            Contoh : Revolusi industry, revolusi kemerdekaan
2.     Dilihat dari pengaruh
1.      Perubahan yang pengaruhnya kecil
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang kurang membawa pengaruh langsung atau kurang berarti bagi masyarakat yang bersangkutan. Perubahan yang demikian ini tidak sampai membuat keguncangan-keguncangan dalam masya­rakat
            Contoh : Perubahan mode pakaian, rambut, dan sebagainya
2.      Perubahan yang pengaruhnya besar
Perubahan dikatakan memiliki pengaruh besar bagi masyarakat apabila perubahan tersebut dapat mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat yang penting, seperti sistem kepemilikan tanah, stratifikasi sosial, sebagainya.
            Contoh : Industrialisasi
3.     Dilihat dari penyebab
1.      Perubahan yang dikehendaki/direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan - perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki
            Contoh : Proses pembangunan, program KB, pekan imunisasi nasional
2.      Perubahan yang tidak dikehendaki/direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan ataukendala-kendala dalam masyarakat pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.
            Contoh : Bencana alam
4.     Dilihat dari hasil
1.      Perubahan yang membawa ke arah kemajuan (progress)
Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa kemajuan.
            Contoh : Penemuan alat – alat transportasi, penemuan alat alat komunikasi
2.      Perubahan yang membawa ke arah kemunduran (regres)
Tidak semua perubahan yang bertujuan kea rah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang, dampak negatof yang direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru. Jika, perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai suatu kemunduran.
Contoh : Penggunaan handphone karena secara tidak langsung telah mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara secara langsung, penyalahgunaan narkotika, penggunaan transportasi menyebabkan polusi

Metode Penelitian sosial

Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan.

Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

Menurut Nazir, seorang peneliti sebelum melaksanakan penelitian, sebaiknya menjawab terlebih dahulu tiga buah pertanyaan, yaitu :
1. Urutan kerja apakan yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian ?
2. Alat-alat apakah yang akan digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data ?
3. Bagaimana melakukan penelitian tersebut ?

Contoh metode penelitian :
Apabila dalam sebuah penelitian, yang dibicarakan adalah pelaksanaan percobaan di lapangan, di mana dalam penentuan plot, pertama-tama dilakukan pembagian daerah menjadi beberapa blok, kemudian setiap blok dibagi lagi dan seterusnya, maka yang dibicarakan adalah prosedur penelitian. Jika, yang dibicarakan adalah penggunaan interview atau wawancara sebagai alat pengumpulan data, maka yang dibicarakan adalah teknik penelitian. Jika yang dibicarakan adalah bagaimana penelitian dilakukan, yaitu dengan prosedur dan alat bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah metode penelitian.
Jadi, dalam metode penelitian ini tercakup prosedur penelitian dan teknik penelitian.

| Jenis Jenis Metode Penelitian |
Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut.
1. Metode Historis
Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.
Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.

2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.
3. Metode Korelasional
Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.

4. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.

5. Metode Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas.
(2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikendakinya.

Sekian pembahasan mengenai pengertian metode penelitian dan jenis jenis metode penelitian, semoga tulisan saya mengenai pengertian metode penelitan dan jenis jenis metode penelitian dapat bermanfaat.

Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Metode Penelitian dan Jenis Jenis Metode Penelitian :

- M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta.